Selasa, 08 Maret 2016

Mengenal Cashflow Quadrant dan Karakteristik Kesuksesan

CASHFLOW QUADRANT DAN KARAKTERISTIK KESUKSESAN

Berbicara tentang kesuksesan, tentu semua orang mendambakannya. Namun sering kali kita dihadapkan pada pemahaman rumit tentang makna kesuksesan itu sendiri. Banyak orang beranggapan bahwa kesuksesan suatu usaha adalah ketika kita merasa aman di suatu titik tertentu dengan penghasilan yang diraih. Bahkan tak sedikit yang menilai kesuksesan yaitu saat kita mencapai kebebasan financial, artinya tidak perlu bekerja terikat oleh waktu, tetapi penghasilan atau uang yang justru menghampiri kita.

Untuk memahami pengertian tentang makna kesuksesan tersebut, Robert T. Kiyosaki seorang penulis ternama yang mengarang buku “The Cashflow Quadrant”, membagi kriteria mental kesuksesan seseorang dalam 4 (empat) kuadran  antara lain:

1. Mental E = Employee (Pekerja Buruh atau Karyawan)
Dalam kuadran ini seseorang cenderung hanya mencari titik aman bagi perekonomiannya dengan bekerja dan memiliki penghasilan tetap. Tentunya hal ini akan menyita banyak waktu dan tenaga, karena setiap uang yang kita kumpulkan harus dibayar dengan kerja keras demi mempertahankan posisi atau titik aman tersebut.
Contoh: Seorang karyawan yang bekerja di suatu perusahaan tentu harus tunduk pada aturan dan prosedur yang berlaku dalam perusahaan tersebut. Sehingga dirinya mampu bertahan dalam titik penghasilan tertentu.

2. Mental S  = Self Employed (Pengusaha Kecil)
Seseorang yang berada dalam kuadran S dapat dikatakan memliki waktu yang lebih bebas dari kuadran E, namun konsekuensi yang dimiliki justru dapat berarti lebih berat dari kuadran E. Pasalnya, pada kuadran S seseorang dituntut mampu bekerja dengan sangat giat karena penghasilan yang mereka dapat tergantung pada kerasnya usaha yang mereka lakukan agar mencapai titik aman perekonomiannya.
Contoh: Seorang pedagang keliling harus mampu bekerja siang hingga malam untuk menghabiskan barang dagangannya dan mencapai keuntungan usaha.

3. Mental B = Business owner (Pemilik Usaha)
Pada kuadran ini seseorang dituntut untuk berpikir lebih keras dan inovatif agar dapat membentuk suatu Sistem yang membangun bagi usahanya. Artinya, kita dapat bekerja dengan santai dan tidak terikat waktu karena orang lain yang akan bekerja untuk kita dalam menghasilkan pendapatan yang tidak terbatas.
Contoh: Seorang pemilik usaha butik akan lebih berpikir untuk mengembangkan jaringan dan informasi agar dapat meningkatkan penjualan dan mengikuti trend mode terbaru.

4. Mental I = Investor (Penanam Modal)
Kuadran I merupakan titik dimana uang akan bergerak menghampiri anda. Hal ini dapat kita lakukan dengan cara menanamkan modal atau berinvestasi pada perusahaan yang tengah berkembang ataupun yang sudah maju. Sehingga secara teknis, kita tidak lagi terlibat dalam pekerjaan yang banyak menyita waktu, pikiran, dan tenaga. Namun begitu, untuk mencapai tahap ini tentunya dibutuhkan modal yang cukup besar.
Contoh: Amir memiliki simpanan dana sebesar 100 juta rupiah, dan ia investasikan ke sebuah perusahaan maju dengan kesepakatan laba sebesar 10% per bulan. Sehingga tanpa harus bekerja Amir bisa mendapatkan penghasilan 10 juta per bulan.

Dari seluruh penjelasan mengenai Cashflow Quadrant ala Robert T. Kiyosaki diatas, dapat disimpulkan bahwa Cashflow Quadrant merupakan gambaran tingkatan mental seseorang dalam meraih kebebasan financial.

Seperti ungkapan Robert T. Kiyosaki yang dikutip dari bukunya berjudul The Cashflow Quadrant, “Jika anda ingin mendapatkan penghasilan tak terbatas dengan waktu yang luang maka Anda harus masuk ke kuadran kanan B atau I”.

Sebagai contoh sederhana kami gambarkan bahwa seorang penjual bakso keliling juga mampu meraih kesuksesan yang besar selama dia memiliki mental dalam kuadran B atau I.
Penjual bakso keliling, dia seorang wiraswasta. Namun kalau mentalnya adalah mental “E” (Employee), maka usaha baksonya sulit untuk berkembang. Jika berusaha meningkatkan mentalnya menjadi mental “S” (Self Employed), maka usaha baksonya bisa berkembang walaupun perkembangannya lambat, sehingga pelanggannya banyak, omsetnya bertambah.
Jika dia berusaha keras meningkatkan mentalnya sehingga memiliki mental “B” (Business Owner), maka usaha baksonya akan berkembang dengan cepat bahkan mampu membuka lapangan kerja, mampu membentuk tim, mampu mensejahterakan banyak orang. Sehingga dia akan memiliki restoran bakso atau mengembangkan banyak unit bakso keliling.

Dengan begitu, yang terpenting dalam meraih kebebasan financial adalah membentuk  mentalnya dan bukan dilihat dari profesinya. Apakah anda sebagai karyawan, atau sedang wiraswasta, atau berprofesi pengacara, notaris, dokter, dsb, maka tingkatkan mental anda.


Demikian sedikit pemahaman yang kami gambarkan dari penjelasan Robert T. Kiyosaki mengenai Cashflow Quadrant, semoga bermanfaat bagi para pembaca dan dapat menjadi motivasi yang baik bagi pengembangan bisnis anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar