KIAT SUKSES MENURUT ISLAM
Sukses…
satu kata yang tentunya menjadi idaman setiap insan manusia. Banyak orang
menggambarkan bahwa kesuksesan ialah suatu hal sederhana yang berasal dari
hati, cukup dengan bersyukur, sabar dan ikhlas dalam menjalani hidup maka kita akan
menggapai sukses untuk merasa damai dan tentram.
Tak
sedikit juga orang mengatakan bahwa sukses ialah ketika kita mampu memberi
kebahagiaan kepada orang lain, hal ini tentu akan menuntut kemampuan yang lebih
dari diri kita baik dalam hal pemikiran maupun ekonomi, di luar rasa syukur,
sabar dan ikhlas yang kita terapkan.
Dari
semua deskripsi mengenai makna kesuksesan tersebut, kita tahu bahwa sukses itu
adalah suatu hal yang relatif,yaitu tergantung pada kemampuan orang yang
memaknainya. Namun satu hal yang pasti, tentunya kita ingin menggapai sukses
dunia akhirat. Ibarat sebuah bangunan, kesuksesan akan melekat pada diri kita
jika dibentuk oleh pondasi serta tiang pancang yang kuat, namun tetap harus
berpedoman pada agama.
1.
Jadikan Niat Sebagai Pijakan
Dalam
hadist Rasulullah SAW yang diriwayatkan Bukhari Muslim bahwa kesuksesan
seseorang tergantung pada niatnya. Karena setiap perbuatan seseorang akan
dibalas oleh Allah SWT sesuai dengan apa yang diniatkannya. Artinya, dengan
melakukan niat yang baik, maka kita akan mendapat balasan yang baik pula dari
Sang Pemilik Kuasa, begitupula sebaliknya.
Dari
Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya
mendengar Rasulullah saw bersabda : Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung
niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia
niatkan. (HR Bukhari Muslim).
2.
Ilmu Sebagai Pondasi
Selain
niat yang baik, ada banyak hal lainnya yang juga penting untuk dipahami agar
kita mampu meraih kesuksesan dunia dan akhirat, salah satunya ialah ilmu. Sebagaimana
kita ketahui, tiada kebaikan yang dapat diraih tanpa mengetahui ilmunya. Karena
dengan ilmu hidup menjadi mudah, dan dengan agama hidup menjadi terarah. Hal
ini sesuai dengan pernyataan Imam Syafi’i yang menggambarkan tentang betapa
pentingnya ilmu dalam kehidupan manusia.
“Barangsiapa
menginginkan sukses dunia hendaklah diraihnya dengan ilmu, dan barangsiapa
menghendaki sukses akhirat hendaklah diraihnya dengan ilmu, barangsiapa ingin
sukses dunia akhirat hendaklah diraih dengan ilmu” diriwayatkan oleh Imam
Syafi’i.
3.
Ikhtiar dan Tekad Kuat Menjadi Tiang Pancang Tegaknya Kesuksesan
Mencapai
kesuksesan sudah tentu membutuhkan perjuangan yang sungguh-sungguh. Seperti
diriwayatkan dalam Al-Qur’an bahwa nasib suatu kaum dapat berubah sesuai dengan
kesungguhan usaha yang dilakukannya.
“Allah
tidak akan mengubah nasib suatu kaum sampai kaum itu sendiri yang mengubah
nasib atau keadaannya” QS Ar-Ra’d:11
4.
Tawakal dan Syukur Sebagai Dinding Pelapis Diri
Allah SWT telah menjanjikan kenikmatan lebih bagi setiap hamba-Nya yang
mampu bersyukur atas segala nikmat-Nya. Hal tersebut secara otomatis akan
mendorong sikap berpasrah diri terhadap segala ketentuan yang Allah SWT berikan
kepada kita. Secara tak langsung, rasa syukur dan sikap tawakal dapat menjadi
benteng atau tembok yang dapat melapisi diri kita dari kesombongan dan
keserakahan.
“Dari Umar bin Khoththob radhiyallahu anhu, bahwa Nabi shallallahu
alaihi wasallam bersabda: Jika kalian bertawakal kepada Allah dengan
sebenar-sebenarnya tawakkal, niscaya Dia akan memberikan rezeki kepada kalian
sebagaimana Dia memberikan rezeki kepada seekor burung yang pergi pada pagi
hari dalam keadaan lapar dan kembali pada sore hari dalam keadaan kenyang”
diriwayatkan oleh at-Tirmidzi.
5.
Jadikan Sedekah Sebagai Pintu Masuk Rezeki
“Perumpamaan
(nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan
Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada
tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa
yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui.” QS. Al Baqarah:
261.
6.
Perindah Bangunan Kesuksesan Dengan Silaturahim
Sadar
atau tidak silaturahim kerap melahirkan hikmah berupa kebaikan bagi siapapun
yang senantiasa memeliharanya. Pasalnya, dengan bersilaturahim kita akan
termotivasi untuk saling mendo’akan tentang kebaikan dan sekaligus dapat memperkuat link atau jaringan yang kita miliki.
“Barang
siapa yang ingin diluaskan rezekinya atau dikenang bekasnya (perjuangan atau
jasanya), maka hendaklah ia menghubungkan silaturahmi.” Hadits Riwayat Muslim.
7.
Do’a dan Takwa Menjadi Atap Penghubung Kepada Sang Khalik
Seperti
dituliskan dalam Al-Qur’an, Allah SWT senantiasa mengabulkan do’a orang-orang
yang memohon kepada-Nya. Terlebih jika do’a tersebut dipanjatkan dengan penuh
ketakwaan, maka Allah SWT telah menjanjikan jalan keluar dan rezeki yang tidak
dapat disangka-sangka baginya.
“Dan
apabila hamba-hamba Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka jawablah bahwasanya
Aku dekat. Aku mengabulkan do’a orang-orang yang memohon kepada-Ku. Maka
bermohonlah kepada-Ku dan berimanlah kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam
kebenaran.” QS Al-Baqarah :186.
“Barangsiapa
bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan
memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang
bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.
Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya
Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” QS. Ath Thalaaq:2-3.
Dalam
praktiknya, masih banyak hal yang dapat kita lakukan untuk menunjang
kesuksesan. Namun secara garis besar, kesuksesan dunia dan akhirat InshaAllah bisa
dicapai menggunakan langkah yang berpedoman pada ilmu agama. Karena Allah SWT
adalah sebaik-baik penuntun arah lagi Maha Mengetahui.