Minggu, 13 Maret 2016

Cerita Lucu

LELUCON SALAH PAHAM

Sebenarnya malam ini gw lagi kurang mood buat nulis, tapi karena gw teringat akan sebuah cerita lucu hingga membuat gw terpingkal-pingkal sendirian, akhirnya muncullah rasa ingin berbagi. Sebab gak afdhol kalau gw seneng sendiri, hahahaa…

Berawal dari ketiga temen gw yang akrab disapa Ojan, Luwe, dan Bismo, mereka adalah pimpinan dalam proses ospek Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pecinta Alam yang diikuti 27 mahasiswa baru di suatu kampus untuk membuat prakarya dari bahan bambu.

Ojan yang merupakan ketua ospek tersebut lantas menyuruh lima peserta ospek untuk segera mempersiapkan bahan dan alat prakarya. Sementara Luwe dan Bismo bertugas mengkoordinir peserta ospek lainnya untuk membersihkan lahan yang akan dijadikan lokasi pembuatan prakarya. 

Ojan       :  Dadan cepat kamu cokot martil, paku, gergaji sama tali.. Anto, kamu cokot ember di sana itu (sembari menunjuk toilet). Kalian bertiga, cepat angkat bambu-bambunya ke sini..!!

Mendengar perintah dari ketua ospek yang galak itu, kelima anggota baru tersebut langsung ngacir menjalankan tugas. Selang beberapa menit, Dadan sudah kembali dalam kelompok dengan membawa martil, paku, gergaji, dan tali yang sudah tersusun rapi di kantong plastik berukuran besar. Begitu juga dengan ketiga anggota lainnya yang diperintahkan mengambil bambu telah tiba.

Namun keanehan justru terjadi pada Anto. Ia membutuhkan waktu cukup lama untuk melakukan tugasnya, padahal hanya disuruh mengambil ember yang setengah ukurannya berisi air.

Setelah enam menit menunggu, akhirnya Anto muncul dengan menyeret ember itu menggunakan mulutnya. Sontak peristiwa itu membuat seluruh mahasiswa dan dosen yang melihatnya terpingkal-pingkal. Setibanya dalam kelompok, Anto pun menggerutu dengan polosnya.

Anto       :  Wah mase ngawur ki, masa aku di kon nyokot ember sing ono banyune. (Wah masnya ngaco nih, masa aku disuruh gigit ember yang ada airnya)


Ungkapan polos Anto itu lebih-lebih membuat kami semua tertawa terbahak-bahak. Mahasiswa Jawa tulen asal pedalaman Purwokerto itu tak memahami maksud Ojan yang sering mengeluarkan logat Sunda-nya untuk men-cokot ember. Dalam bahasa Sunda, cokot artinya ambil, sedangkan dalam bahasa Jawa cokot berarti gigit. Pantas saja Anto memakan waktu lama karena harus susah payah menggigit ember sampai kembali ke kelompoknya. Hahahaa…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar