LELUCON SALAH PAHAM
Sebenarnya malam ini gw lagi kurang
mood buat nulis, tapi karena gw teringat akan sebuah cerita lucu hingga membuat
gw terpingkal-pingkal sendirian, akhirnya muncullah rasa ingin berbagi. Sebab
gak afdhol kalau gw seneng sendiri, hahahaa…
Berawal dari ketiga temen gw yang
akrab disapa Ojan, Luwe, dan Bismo, mereka adalah pimpinan dalam proses ospek
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pecinta Alam yang diikuti 27 mahasiswa baru di
suatu kampus untuk membuat prakarya dari bahan bambu.
Ojan yang merupakan ketua ospek
tersebut lantas menyuruh lima peserta ospek untuk segera mempersiapkan bahan
dan alat prakarya. Sementara Luwe dan Bismo bertugas mengkoordinir peserta
ospek lainnya untuk membersihkan lahan yang akan dijadikan lokasi pembuatan
prakarya.
Ojan : Dadan
cepat kamu cokot martil, paku,
gergaji sama tali.. Anto, kamu cokot
ember di sana itu (sembari menunjuk toilet). Kalian bertiga, cepat angkat
bambu-bambunya ke sini..!!
Mendengar perintah dari ketua ospek
yang galak itu, kelima anggota baru tersebut langsung ngacir menjalankan tugas. Selang beberapa menit, Dadan sudah
kembali dalam kelompok dengan membawa martil, paku, gergaji, dan tali yang
sudah tersusun rapi di kantong plastik berukuran besar. Begitu juga dengan
ketiga anggota lainnya yang diperintahkan mengambil bambu telah tiba.
Namun keanehan justru terjadi pada
Anto. Ia membutuhkan waktu cukup lama untuk melakukan tugasnya, padahal hanya
disuruh mengambil ember yang setengah ukurannya berisi air.
Setelah enam menit menunggu,
akhirnya Anto muncul dengan menyeret ember itu menggunakan mulutnya. Sontak
peristiwa itu membuat seluruh mahasiswa dan dosen yang melihatnya
terpingkal-pingkal. Setibanya dalam kelompok, Anto pun menggerutu dengan
polosnya.
Anto : Wah
mase ngawur ki, masa aku di kon nyokot ember sing ono banyune. (Wah masnya
ngaco nih, masa aku disuruh gigit ember yang ada airnya)
Ungkapan polos Anto itu lebih-lebih
membuat kami semua tertawa terbahak-bahak. Mahasiswa Jawa tulen asal pedalaman
Purwokerto itu tak memahami maksud Ojan yang sering mengeluarkan logat
Sunda-nya untuk men-cokot ember.
Dalam bahasa Sunda, cokot artinya
ambil, sedangkan dalam bahasa Jawa cokot
berarti gigit. Pantas saja Anto memakan waktu lama karena harus susah payah
menggigit ember sampai kembali ke kelompoknya. Hahahaa…..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar