Senin, 04 April 2016

Kiat Sukses Menurut Islam

KIAT SUKSES MENURUT ISLAM

Sukses… satu kata yang tentunya menjadi idaman setiap insan manusia. Banyak orang menggambarkan bahwa kesuksesan ialah suatu hal sederhana yang berasal dari hati, cukup dengan bersyukur, sabar dan ikhlas dalam menjalani hidup maka kita akan menggapai sukses untuk merasa damai dan tentram.

Tak sedikit juga orang mengatakan bahwa sukses ialah ketika kita mampu memberi kebahagiaan kepada orang lain, hal ini tentu akan menuntut kemampuan yang lebih dari diri kita baik dalam hal pemikiran maupun ekonomi, di luar rasa syukur, sabar dan ikhlas yang kita terapkan.

Dari semua deskripsi mengenai makna kesuksesan tersebut, kita tahu bahwa sukses itu adalah suatu hal yang relatif,yaitu  tergantung pada kemampuan orang yang memaknainya. Namun satu hal yang pasti, tentunya kita ingin menggapai sukses dunia akhirat. Ibarat sebuah bangunan, kesuksesan akan melekat pada diri kita jika dibentuk oleh pondasi serta tiang pancang yang kuat, namun tetap harus berpedoman pada agama.

1.    Jadikan Niat Sebagai Pijakan

Dalam hadist Rasulullah SAW yang diriwayatkan Bukhari Muslim bahwa kesuksesan seseorang tergantung pada niatnya. Karena setiap perbuatan seseorang akan dibalas oleh Allah SWT sesuai dengan apa yang diniatkannya. Artinya, dengan melakukan niat yang baik, maka kita akan mendapat balasan yang baik pula dari Sang Pemilik Kuasa, begitupula sebaliknya.

Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah saw bersabda : Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. (HR Bukhari Muslim).

2.    Ilmu Sebagai Pondasi

Selain niat yang baik, ada banyak hal lainnya yang juga penting untuk dipahami agar kita mampu meraih kesuksesan dunia dan akhirat, salah satunya ialah ilmu. Sebagaimana kita ketahui, tiada kebaikan yang dapat diraih tanpa mengetahui ilmunya. Karena dengan ilmu hidup menjadi mudah, dan dengan agama hidup menjadi terarah. Hal ini sesuai dengan pernyataan Imam Syafi’i yang menggambarkan tentang betapa pentingnya ilmu dalam kehidupan manusia.

“Barangsiapa menginginkan sukses dunia hendaklah diraihnya dengan ilmu, dan barangsiapa menghendaki sukses akhirat hendaklah diraihnya dengan ilmu, barangsiapa ingin sukses dunia akhirat hendaklah diraih dengan ilmu” diriwayatkan oleh Imam Syafi’i.

3.    Ikhtiar dan Tekad Kuat Menjadi Tiang Pancang Tegaknya Kesuksesan

Mencapai kesuksesan sudah tentu membutuhkan perjuangan yang sungguh-sungguh. Seperti diriwayatkan dalam Al-Qur’an bahwa nasib suatu kaum dapat berubah sesuai dengan kesungguhan usaha yang dilakukannya.

“Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sampai kaum itu sendiri yang mengubah nasib atau keadaannya” QS Ar-Ra’d:11

4.    Tawakal dan Syukur Sebagai Dinding Pelapis Diri

Allah SWT telah menjanjikan kenikmatan lebih bagi setiap hamba-Nya yang mampu bersyukur atas segala nikmat-Nya. Hal tersebut secara otomatis akan mendorong sikap berpasrah diri terhadap segala ketentuan yang Allah SWT berikan kepada kita. Secara tak langsung, rasa syukur dan sikap tawakal dapat menjadi benteng atau tembok yang dapat melapisi diri kita dari kesombongan dan keserakahan.

“Dari Umar bin Khoththob radhiyallahu anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: Jika kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-sebenarnya tawakkal, niscaya Dia akan memberikan rezeki kepada kalian sebagaimana Dia memberikan rezeki kepada seekor burung yang pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali pada sore hari dalam keadaan kenyang” diriwayatkan oleh at-Tirmidzi.
5.    Jadikan Sedekah Sebagai Pintu Masuk Rezeki

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui.” QS. Al Baqarah: 261.

6.    Perindah Bangunan Kesuksesan Dengan Silaturahim

Sadar atau tidak silaturahim kerap melahirkan hikmah berupa kebaikan bagi siapapun yang senantiasa memeliharanya. Pasalnya, dengan bersilaturahim kita akan termotivasi untuk saling mendo’akan tentang kebaikan dan sekaligus  dapat memperkuat link atau jaringan yang kita miliki.

“Barang siapa yang ingin diluaskan rezekinya atau dikenang bekasnya (perjuangan atau jasanya), maka hendaklah ia menghubungkan silaturahmi.” Hadits Riwayat Muslim.

7.    Do’a dan Takwa Menjadi Atap Penghubung Kepada Sang Khalik

Seperti dituliskan dalam Al-Qur’an, Allah SWT senantiasa mengabulkan do’a orang-orang yang memohon kepada-Nya. Terlebih jika do’a tersebut dipanjatkan dengan penuh ketakwaan, maka Allah SWT telah menjanjikan jalan keluar dan rezeki yang tidak dapat disangka-sangka baginya.

“Dan apabila hamba-hamba Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka jawablah bahwasanya Aku dekat. Aku mengabulkan do’a orang-orang yang memohon kepada-Ku. Maka bermohonlah kepada-Ku dan berimanlah kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” QS Al-Baqarah :186.

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” QS. Ath Thalaaq:2-3.


Dalam praktiknya, masih banyak hal yang dapat kita lakukan untuk menunjang kesuksesan. Namun secara garis besar, kesuksesan dunia dan akhirat InshaAllah bisa dicapai menggunakan langkah yang berpedoman pada ilmu agama. Karena Allah SWT adalah sebaik-baik penuntun arah lagi Maha Mengetahui.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar